Penyerapan Hasil Panen Terbatas, Picu Tengkulak Mainkan Harga ke Petani

04-05-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, saat kunjungan kerja Komisi IV ke gudang Bulog di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Jumat (02/05/2025). Foto: Estu/vel

PARLEMENTARIA, Jombang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi kerugian yang dapat dialami petani akibat terbatasnya penyerapan hasil panen oleh pemerintah. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerja Komisi IV ke gudang Bulog di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Jumat (02/05/2025).

 

Menurut Slamet, tidak semua petani mendapatkan harga Rp6.500 sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Hal itu karena, berdasarkan keterangan dari Bulog, yang diserap hanya sekitar 10 persen dari total hasil panen. Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu masalah di lapangan, terutama ketika target penyerapan di suatu daerah seperti Jombang telah terpenuhi, sementara masih banyak petani yang baru memasuki masa panen.

 

"Yang kita khawatirkan adalah, ketika, mungkin, target (penyerapan hasil panen di) Jombang sudah terpenuhi sementara masih banyak petani yang panen. Nah, di situlah tengkulak akan memainkan peran. Kalau petani memaksa menjual dengan harga Rp6.500 sesuai HPP sedangkan target pemerintah sudah terpenuhi maka mau tidak mau petani akan menurunkan harga agar hasil panennya bisa dijual," ujar Politisi Fraksi PKS ini.

 

Di sisi lain, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani, terutama dengan memastikan hasil panen mereka dibeli dengan harga yang layak. Slamet juga mendorong pemerintah agar benar-benar menguasai sistem logistik pangan, sehingga pihak swasta tidak memiliki ruang untuk memainkan harga di tengah kondisi panen raya. Di samping itu, ia menilai neraca pangan nasional harus dikelola dengan data yang jelas dan transparan, agar kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran dan tidak merugikan petani.

 

"Jika neraca pangan kita jelas dan transparan, maka semua akan jauh lebih mudah," tutupnya. (est/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...